Trading forex bisa terasa rumit pada awalnya, terutama dengan semua istilah dan jargon teknisnya. Jika Anda ingin sukses, Anda harus memahami bahasa dasar pasar.
Istilah-istilah seperti spread, swap, margin call, stop out, bullish, bearish, short, long, dan leverage bukan sekadar kosakata—merupakan konsep penting yang memengaruhi setiap perdagangan yang Anda lakukan.
Panduan ini akan menjelaskan setiap istilah secara rinci, disertai contoh, sehingga Anda dapat berdagang dengan yakin dan menghindari kesalahan yang merugikan.
1. Sebarkan
Spread adalah selisih antara harga bid (jual) dan harga ask (beli) suatu pasangan mata uang. Spread merupakan biaya yang dibebankan broker untuk mengeksekusi transaksi.
- Contoh: Jika EUR/USD bid = 1,1000 dan ask = 1,1002 → spread = 2 pip.
- Spread yang lebih rendah lebih baik untuk scalper dan pedagang harian.
Jenis-jenis Penyebaran:
- Spread Tetap – Selalu sama, bahkan saat terjadi volatilitas.
- Spread Variabel – Berubah tergantung pada kondisi pasar.
Mengapa Ini Penting:
Spread yang tinggi menggerogoti keuntungan, terutama bagi pedagang jangka pendek.
2. Tukar
Swap (atau rollover) adalah bunga yang dibayarkan atau diperoleh karena menahan transaksi semalam. Bunga ini didasarkan pada selisih suku bunga antara dua mata uang dalam pasangan mata uang tersebut.
- Jika suku bunga mata uang yang Anda beli lebih tinggi, Anda memperoleh swap positif .
- Jika lebih rendah, Anda membayar swap negatif .
Contoh:
Memegang AUD/JPY dalam posisi long dapat memberi Anda swap positif (karena AUD sering kali memiliki nilai tukar lebih tinggi daripada JPY).
Mengapa Ini Penting:
- Mempengaruhi perdagangan jangka panjang.
- Akun bebas swap (Islami) tersedia untuk pedagang Muslim.
3. Panggilan Margin
Margin call terjadi ketika ekuitas akun Anda turun di bawah margin yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi tetap terbuka. Broker akan memperingatkan Anda untuk menambah dana.
Contoh:
- Saldo akun = $1.000
- Posisi terbuka membutuhkan margin $800
- Pasar bergerak melawan Anda, ekuitas turun ke $700 → margin call dipicu.
Mengapa Ini Penting:
Mengabaikan panggilan margin dapat menyebabkan penutupan perdagangan paksa (stop out).
4. Berhenti Keluar
Stop out terjadi ketika broker secara otomatis menutup posisi Anda yang merugi karena akun Anda tidak lagi memiliki margin yang cukup untuk mendukung perdagangan terbuka.
- Level stop out bervariasi berdasarkan broker (misalnya, 20%, 50%).
- Melindungi pedagang agar tidak mengalami saldo negatif.
Mengapa Ini Penting:
Stop out = perlindungan akun, tetapi itu juga berarti Anda kehilangan sebagian besar ekuitas Anda.
5. Optimis
Pasar yang bullish berarti harga sedang naik. Para pedagang yakin pasar akan terus naik.
- Contoh: Jika EUR/USD bergerak dari 1,1000 → 1,1200, pasangan tersebut bullish.
- Dilambangkan dengan banteng (menyerang ke atas dengan tanduk).
Strategi Perdagangan:
Dalam kondisi bullish, pedagang mencari peluang membeli (long).
6. Bearish
Pasar yang bearish berarti harga sedang turun. Para pedagang memperkirakan pasar akan terus turun.
- Contoh: Jika GBP/USD turun dari 1,3000 → 1,2700, pasangan tersebut bearish.
- Dilambangkan dengan beruang (menyerang ke bawah dengan cakarnya).
Strategi Perdagangan:
Dalam kondisi bearish, pedagang mencari peluang jual (short).
7. Short (Posisi Jual)
Melakukan short berarti menjual pasangan mata uang, dengan harapan harganya akan turun.
- Contoh: Jika Anda menjual EUR/USD pada 1,1200 dan menutup pada 1,1100, Anda mendapat untung 100 pip.
Mengapa Ini Penting:
Tidak seperti saham, Forex memungkinkan keuntungan di pasar yang naik dan turun.
8. Long (Posisi Beli)
Go long berarti membeli pasangan mata uang dan mengharapkan harganya naik.
- Contoh: Jika Anda membeli GBP/USD pada harga 1,2800 dan tutup pada harga 1,3000, Anda mendapat untung 200 pip.
Mengapa Ini Penting:
Perdagangan panjang umum terjadi di pasar yang menguat.
9. Pengaruh
Leverage memungkinkan Anda mengendalikan posisi yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil.
- Contoh: Dengan $100 dan leverage 1:1000, Anda dapat membuka perdagangan senilai $100.000.
- Ini melipatgandakan baik keuntungan maupun kerugian.
Mengapa Ini Penting:
- Alat yang ampuh untuk pedagang kecil.
- Berbahaya jika disalahgunakan (dapat menyebabkan margin call).
Contoh Praktis
Mari kita gabungkan istilah-istilah ini dalam skenario kehidupan nyata:
- Anda menyetor $500 dengan leverage 1:500.
- Anda melakukan long (beli) EUR/USD karena tren bullish .
- Spread = 2 pip (biaya broker).
- Anda menahan perdagangan semalaman dan membayar swap negatif sebesar $1,50.
- Pasar bergerak melawan Anda → ekuitas akun turun, broker mengeluarkan panggilan margin .
- Jika kerugian berlanjut, broker mengaktifkan stop out pada 20%.




